Saturday, February 27, 2016

Siswa di Touna, Belajar di Kelas Kumuh Tanpa Pintu

PORTAL AMPANA– Sekolah kelas jauh yang terletak di Dusun Kafedo, Desa Kasiala, Kecamatan Ulubongka, Kabupaten Tojo Unauna, hingga saat ini belum tersentuh bantuan pendidikan, seperti pembangunan infrastruktur dan sarana pendidikan lainnya yang bisa menunjang jalannya proses belajar mengajar secara layak.

Hal ini membuat sebagian masyarakat yang tinggal di dusun tersebut menilai, Pemda Touna masih kurang perhatian terhadap pendidikan yang berada di desa terpencil.

Taufik, salah satu pendamping sekolah Lipu di Kabupaten Touna saat dikonfirmasi
Metrosulawesi belum lama ini mengungkapkan, sekolah kelas jauh Dusun Kafedo, Desa Kasiala, sampai saat belum tersentuh bantuan sarana pendidikan seperti gedung sekolah dan fasilitas lainnya untuk menunjang jalannya proses belajar mengajar. Bahkan, camat, bupati maupun dinas terkait jarang mengunjungi desa tersebut.

“Dusun tersebut masih dalam kawasan Kecamatan Ulubongka, Kabupaten Touna. Desa terpencil di Touna seperti dianak tirikan, perhatian Pemda terhadap pendidikan di desa terpencil itu masih kurang, padahal siswa disekolah tersebut juga punya potensi,” ungkap Taufik.Ia menuturkan, sekolah yang 'merana' tersebut memiliki jumlah murid 100 orang dan tenaga guru satu orang, itupun tenaga guru honorer, namun dibantu oleh satu orang guru PNS. Tapi, guru PNS yang diperuntukan di sekolah tersebut jarang masuk melakukan kegiatan belajar mengajar, yang aktif hanyalah guru honorer.

Dengan kondisi sekolah seperti itu, kata Taufik Pemda harus segera memberikan bantuan pendidikan, baik sarana maupun tenaga pengajar karena saat ini semakin banyak anak-anak masyarakat Dusun Kafedo yang mulai masuk usia sekolah.


"Sangat berharap adanya perhatian penuh Pemda Touna terhadap pendidikan yang ada di Dusun Kafedo, karena itu merupakan tanggung jawab pemerintah juga yang sudah seharusnya dilaksanakan karena sudah diamanatkan dalam undang-undang, bahwa negara itu berhak memberikan pendidikan yang layak,” tuturnya.

Lebih jauh Taufik menjelaskan, sekolah kelas jauh Dusun Kafedo tersebut hanya sampai kelas 3 SD saja, karena kapasitas sekolah sangat tidak memadai. Itupun kalau ada diantara siswa yang mau melanjutkan ke kelas empat harus melanjutkan lagi di SD yang berada di Wontovu, Ibu kota Desa Kasiala, yang jarak tempuhnya memakan waktu satu hari yang hanya bisa ditempuh dengan cara berjalan kaki, karena belum memiliki ruas jalan untuk kendaraan roda dua.Kondisi sekolah tersebut sangat memprihatinkan, sudah seharusnya pemerintah membantu sekolah tersebut,” jelasnya. ( ms)

SUMBER


EmoticonEmoticon