Hal ini terkuak dari beberapa keterangan yang dihimpun dari sejumlah pemilik elekton ( Organ Tunggal ) yang ada di kabupaten Touna .
Baru baru ini dalam sebuah
pesta Hajatan yang berada di Desa Pandelengi dari keterangan pemilik Yudha Elekton Rusdiyanto mengungkapkan jauh sebelumnya telah terjadi kesepakatan kontrak dengan harga 1 juta namun pada saat pesta tersebut akan di gelar pemilik pesta atau tuan Rumah tiba tiba membatalkan kontrak dengan alasan ada “ Sumbangan “ Sound system Elekton dari salah satu Kantor .“ saya Kaget , Tiba tiba tuan pesta membatalkan katanya ada orang dari kantor sumbang alat main dipesta itu “ Ungkap Rusdiyanto kepada portal Ampana (19/4)
Namun bukan itu saja kata dia , sudah banyak kali terjadi hal seperti ini , dan ada beberapa SKPD secara sengaja mengkomersilkan sound system aset Kantor untuk disewakan di beberapa pesta Hajatan bahkan dengan bayaran Ratusan ribu rupiah.
Ia juga mengungkapkan Soundsytem milik Kantor DPRD Touna juga beberapa kali terlihat di pakai dalam acara Hiburan di beberapa kegiatan pesta di luar kantor , padahal alat tersebut seharusnya ada didalam gedung Sidang Utama Paripurna .
Menanggapi hal tersebut Ketua Pemuda Pancasila kecamatan Ratolindo Saiful Hulungo angkat bicara bahwa yang namanya Iventaris Kantor jika seandainya benar adanya disewakan atupun dipinjamkan itu tidak boleh selain untuk kepentingan dan kegiatan kantor .
“ itu tidak boleh disewakan atau dipinjamkan, dan kalau tidak digunakan seharusnya dirawat,di simpan dan harus dijaga dengan baik agar bisa digunakan dalam waktu yang cukup lama dan saya berharap Bupati Touna memberikan teguran kepada SKPD yang melakukan hal tersebut , karena hal ini dinilai bisa mematikan usaha seniman seniman lokal di Touna “ ujar Ipul
EmoticonEmoticon