Wednesday, January 30, 2019

Husen Abubakar Bakal Raih Suara Terbanyak di Dapil 1 Touna




Ampana,portalampananews.com-Husen Abubakar ST caleg DPRD Kabupaten Tojo Unauna dari Partai Demokrat daerah pemilihan I ( Dapil 1)  Ampana Kota Ratolindo dan Ampana Tete bakal meraih suara terbanyak di Pemilu legislatip 2019 bulan april mendatang.

Sosok Husen yang akrab di sapa ucen ini akan menjadi pilihan masyarakat khususnya di pusat Kota Ampna Kelurahan Dondo ,Kelurahan Dondo Barat dan Kelurahan Muara Toba karena hal ini terbukti  Uchen di nilai begitu populer atau sangat di kenal dan dekat dengan konstituen . 

Portal Ampna setelah melakukan lewat wawancara beberapa waktu lalu melakukan  tanya jawab di dua Kelurahan Dondo Barat dan Kelurahan Dondo kecenderunganya memilih ucen caleg dari Partai Demokrat walaupun ada juga yg sudah punya pilihan yang lain. 

Faktor tingkat electability Ucen di pengaruhi juga oleh Partai Demokrat di dukung oleh Tim Sukses yang sudah sekian lama bekerja full Tim .


“Insha Allah Ucen  yang bakal memperjuangkan aspirasi kami , dan sudah sepantasanya warga Dapil satu  mendukungnya,sehingga torang tetap deng ucen ”ungkap salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.

Peta persaingan kursi untuk DPRD Tojo UnaUna  lewat Dapil 1 Kecamatan Ampana kota,Ratolindo dan Ampana Tete sangat ketat.16 parpol bakal adu jagoan  memperbutkan 12 kursi yang tersedia. 

Naiknya elektabilitas dan popularitas Husen Abubakar ST alasannya jelas dari beberapa tanggapan dari masyarakat. Selain memiliki jaringan kuat dan terukur, Ucen  juga berpengalaman di sejumlah organisasi dan partai politik  ( **)















Read More

Saturday, April 23, 2016

Salut! Ibu Buruh Cuci Sekolahkan Anaknya Hingga S3 di Jepang

Bantul – Profesi sebagai buruh cuci ternyata tak membuat Yuniati yang berusia 49 tahun berkecil hati dalam membiayai kedua anaknya bersekolah. Berpegang pada prinsip bahwa pendidikan adalah cara terbaik untuk mengubah nasib, Yuniati bangga anak pertamanya berhasil menempuh pendidikan di Jepang.

Satya Chandra Wibawa Sakti yang berusia 29 tahun kini sedang
kuliah S3 di Universitas Hokaido, Jepang. Anak pertama Yuniati itu merupakan salah satu mahasiswa penerima beasiswa Dikti untuk kuliah di jurusan Kimia di Universitas Hokaido pada tahun 2012.

Tekad yang kuat untuk memberikan kehidupan yang lebih baik bagi anaknya menjadi dorongan utama Yuniati. Wanita yang bekerja sebagai buruh cuci warga Ketandan Kulon, Imogiri, Bantul ini rela bekerja keras membanting tulang bahkan hingga melakukan pekerjaan serabutan lainnya. Yuniati ikhlas menjalani demi pendidikan anak-anaknya
.
Yuniati punya cita-cita yang mulia, ia tak ingin jika kedua anaknya bernasib sama dengannya. Tidak hidup mengais rezeki dari pekerjaan yang melelahkan dan berat.

Anak sulung Yuniati sebelumnya kuliah S1 di jurusan Kimia UNY di tahun 2004, lalu melanjutkan studi S2 di jurusan Kimia UGM pada tahun 2008. Sementara anak keduanya, Oktaviana Ratna Cahyani (27) kini menjadi perawat di Rumah Sakit Harjo Lukito setelah lulus dari Akademi Perawat Bethesda.
Penghasilan Yuniati sebagai buruh cuci yang hanya Rp 10 ribu saja sebenarnya tak cukup untuk menutupi semua biaya kuliah anaknya. Cara lain untuk menutupi biaya yang besar adalah dengan berhutang. Namun hutang tersebut tak disampaikannya pada sang anak karena menurutnya mereka tak perlu mengetahui hal tersebut.

Saat anak pertamanya masuk S1, Yuniati pun pontang-panting mencari utang. Untungnya separuh dari biaya masuk kuliah mendapatkan bantuan dari pemerintah kabupaten Bantul. Hati Yuniati lega karena saat memasuki semester dua, Satya berhasil mendapatkan beasiswa penuh. Ia hanya perlu memberi uang jajan sejumlah Rp 5 ribu.

Kasih sayang sebagai seorang ibu telah ditunjukkan Yuniati pada kedua buah hatinya. Sulitnya pekerjaan yang dijalani ditambah keadaan ekonomi yang pas-pasan tak serta merta membuatnya menyerah begitu saja. Meski masih terlilit hutang, Yuniati tak menjadikannya sebagai beban karena tak ingin stres. Sungguh bukti kasih ibu sepanjang jalan ya.
(Mdk)
selengkapnya baca : www.beritalima.com
Read More

Terbongkar, Kasat Narkoba Minta Rp2 Milyar Ke Bandar Narkoba

Medan - Setelah Kepala Kantor Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia Wilayah I Sumatera Utara, Ayub Suratman mencopot Kepala Lapas Klas II Lubukpakam Setia Budi Irianto karena memberi fasilitas mewah kepada napi bernama Toni alias Togi, kini Kasat Narkoba Polres Belawan menjalani pemeriksaan dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang dalam kasus narkotika yang menyangkut nama
yang sama.
Hal ini menurut informasi yang dihimpun wartawan dari BNN RI, Direktur Psikotropika Prekusor BNN RI, Brigjen Pol Anjan Pramuka, Jum’at (22/4)
Diketahui Kasat Narkoba Polres Belawan AKP Ichwan Lubis diamankan personel BNN RI di kediamannya, Kamis (21/4) untuk menjalani pemeriksaan terkait dugaan keterlibatannya dengan jaringan seorang pengendali narkoba yang diamankan beberapa waktu lalu itu.
Direktur Psikotropika Prekusor BNN RI, Brigjen Pol Anjan Pramuka yang dikonfirmasi Jumat petang menjelaskan, saat ini pihak BNN RI masih melakukan pemeriksaan terhadap AKP Ichwan.
Pemeriksaan terkait ini berawal BNN RI yang menaruh kecurigaan adanya keterlibatan oknum polri tersebut dengan mafia narkoba.
Dan dari pemeriksaan ini disebut menunjukkan titik terang dengan temuan uang sebesar Rp 2 miliar miliknya.
“Benar memang kita amankan Kamis, (21/4) kemarin, saat ini yang bersangkutan (AKP Ichwan) masih menjalani pemeriksaan. Ada dugaan bahwa yang bersangkutan terlibat TPPU dari seorang pengendali narkoba yang diamankan beberapa waktu lalu,” sebut Brigjen Pol Anjan Pramuka, sore melalui telpon selulernya.
Lebih lanjut Brigjen Pol Anjan Pramuka bilang, pihak BNN RI masih mendalami sejauh mana dugaan keterlibatan dan hubungan AKP Ichwan dengan para tersangka yang sudah diamankan sebelumnya.
“Sejauh ini dugaannya masih mengenai Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU), sejauh mana hubungan yang bersangkutan dengan para tersangka masih dalam proses pemeriksaan,” pungkas,” Brigjen Pol Anjan Pramuka.
(tbn)
Read More

Fahri Masuk, Ruhut Ancam Keluar, Ini Reaksi Demokrat

Jakarta – Juru Bicara Partai Demokrat (PD) Ruhut Sitompul mengancam keluar bila Fahri Hamzah bergabung ke partainya. Waketum PD Syarief Hasan mengatakan peluang untuk Fahri itu tidak sepenuhnya tertutup.

“Fahri kan belum masuk Demokrat. Ya semua rakyat Indonesia kalau bisa jadi
Demokrat,” kata Syarief di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (23/4).
Fahri sendiri sudah menyampaikan niat untuk bertemu dengan SBY tapi belum terjadi hingga saat ini. Syarief menyebut agenda SBY sangat padat.

“SBY punya agenda padat. Saya sering komunikasi dengan beliau, beri masukan berdasarkan prioritas,” ungkapnya.

“Saya pikir, untuk silaturahmi, semua orang ingin bersilaturahmi dengan Pak SBY,” lanjut Syarief.
Sementara itu, Fahri yang sudah dipecat PKS, selalu menegaskan tidak mau pindah partai. Sebagai pendiri partai, dia memilih bertahan dan menggugat pemecatannya.
“Kami nih sahabat semua, enggak usah diadu-adu,” ungkap Fahri.

Sebelumnya, Ruhut mengungkit kritik-kritik Fahri saat SBY menjadi presiden. Dia pun ogah satu partai dengan Fahri.

“Kalau dia bergabung ke partai kami, saya akan keluar dari Partai Demokrat. Karena saya yang pasang badan menghadapi dia,” kata Ruhut di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (20/4).
(dtc)
Read More

Friday, April 22, 2016

Bendung Paham Radikal, Polres Touna Gelar Kajian Ilmu Agama Bersama Tokoh Agama

portalampana.com - Dalam rangka upaya membendung paham radikal di wilayah Kabupaten Touna jajaran Polres Touna bekerja sama dengan Tokoh Agama, Kementrian Agama Kabupaten Touna  serta Dispora Kabupaten Touna Melaksanakan kegiatan baik berupa Kajian Agama Islam, Penyuluhan baik di Sekolah-sekolah maupun di Kelurahan/Desa diwilayah Kabupaten TounaKamis (21/04) Sesudah  pelaksanaan  Sholat  Maghrib  bertempat  di 
Masjid Al Mujahidin

 yang terletak di Kompleks Mapolres Touna dilaksanakan Taudziah berupa Kajian Agama Islam yang pada kesempatan ini dibawakan oleh Ustadz Abdul Rahman mengambil tema “Keutamaan Menuntut/Menimbah Ilmu”
Kajian Ilmu Agama ini diikuti oleh Jamaah Masjid Al Mujahidin yang merupakan warga Masyarakat sekitar Kompleks Perkantoran Pemda Touna serta Personil Polres Touna
Selain Kajian Ilmu Agama ini dalam
upaymembendung paham radikal Jajaran Polres Touna rutin melaksanakan penyuluhan baik di   Sekolah-sekolah maupun di Kelurahan dan Desa Melalaui Satuan Binmas serta Bhabinkamtibmas yang ada di Desa di wilayah Kabupaten Touna. ( R-One)
Read More

Modus Antar Beli Hp , ehh, ABG Desa Kajulangko di “Giniin “ Paman sendiri diPondok Perkebunan



                                          foto:ilustrasi Abg korban pencabulan

Portalampana.com - Ruang Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Touna 22/3  kemarin siang sekitar Jam 11.00 Wita KL (45 Tahun) menerima laporan dari  warga Desa Kajulangko Kecamatan Ampana Tete  atas Kasus pencabulan yang dialami korban SL (16 Tahun) yang merupakan putri kandung dari KL yang dilakukan oleh pelaku  B (40 Tahun) yang merupakan paman dari korban sendiri


Menurut keterangan
KL pada saat melaporkan kejadian ini bahwa pada Tanggal 12 Maret 2016  sekitar pukul 18.00 Wita, Korban bersama pelaku hendak membeli Hp dengan menggunakan sepeda motor menuju tempat penjualan Hp, namun pada saat melewati perkebunan warga Pelaku menghentikan laju kendaraanya dan membawa korban ke sebuah pondok


Sesampainya dipondok Pelaku mencabuli korban dimana pada saat pelaku berbuat hal tidak senonoh kepada korban pelaku menutup mulut korban dengan menggunakan tangan pelaku, hal ini terungkap setelah korban menceritakan apa yang dialaminya kepada orang tua dimana sebelumnya orang tua korban curiga dengan perubahan yang ditunjukkan korban


“ Atas kejadian ini orang tua korban merasa keberatan  dan melaporkan pelaku untuk diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku, Petugas SPKT sudah menerima laporan dan telah membuatkan laporan polisi dan sudah membawa korban kerumah sakit untuk dilakukan Visum setelah itu diserahkan kepada penyidik untuk memproses kasus ini sesuai dengan ketentuan yang berlaku sedangkan pelaku dengan diantar pihak keluarga telah menyerahkan diri dan saat ini sedang menjalani pemeriksaan “ Paur Humas Touna Bripka Ridwan .( aa)


Read More

Polwan Gadungan Ditangkap, Ternyata Seorang Waria

portalampana.com – Anggota Polres Ternate, Maluku Utara, membekuk salah satu waria yang menyamar menjadi polisi gadungan.
Pria bernama Fandy Alwi (23) yang berdomisili di
Kelurahan Ubo-Ubo, mengaku sebagai anggota Polisi Wanita (Polwan) yang bertugas di Polda Maluku Utara

Salah satu anggota Polres Ternate, Ipda Indah Firia Dewi mengatakan, penangkapan terhadap Fandy berdasarkan laporan masyarakat bahwa pelaku mengaku bernama F Nurhanny Alwi ini merupakan anggota Polwan lulusan angkatan 39.Namun, setelah ditelusuri, tidak menemukan nama anggota dimaksud.

“Kami mendapat informasi dia (Fandy) telah menyamar sebagi Polwan gadungan sejak satu tahun lalu di Obi Kabupaten Halmahera Selatan, sehingga saat ada laporan dia ada di Ternate, kami langsung menangkapnya,” kata Indah kepada wartawan di Mapolres Ternate, baru baru ini.

Saat diamankan, Fandy sedang menggunakan seragam polisi lengkap berpangkat Bripda mengaku baru pindah dari Pulau Jawa dan bertugas di Polda Maluku Utara. Waria ini langsung digelandang ke Polres Ternate untuk menjalani pemeriksaan.

“Dia mengaku baru pindah dari Jawa dan bertugas di Polda, ternyata dia bukan polwan sungguhan tapi waria yang mengaku menjadi Polwan,” jelasnya.

Penangkapan fandy juga membuat Direskrimkum Polda Metro Kombes Pol Krisna Murti bereaksi menyebarkan foto-foto polwan. Dalam akun facebooknya, krisna menulis makin banyak masyarakat menjadi Polisi sampai-sampai ada yang jadi polisi gadungan

Dan ternyata kata Krisna, Polwan gadungan adalah Waria. Kelakar krisna membuat netizen bereaksi, bahkan penangkapan Fandy warga Ubo-ubo ini mengundang gelak tawa netizen.
Namun, jika waria tersebut tidak merugikan banyak pihak, netizen tidak setuju Waria tersebut dihukum.
(Msbr

www.beritalima.com
Read More

Lahir Prematur, Bayi Dea Mirella Meninggal

Jakarta – Kabar duka datang dari penyanyi Dea Mirella. Mantan personel grup vokal Warna itu baru saja kehilangan sang anak yang baru ia lahirkan untuk selamanya.

“Iya (meninggal), lahir prematur,” ucap manajer Dea, Iko Hafid dihubungi, Jumat (22/4).
Iko menjelaskan, anak laki-laki Dea meninggal pada
pagi hari, Kamis (21/4) kemarin. Bayi tersebut juga sudah diberi nama Suraja.

“Keadaannya gitu, dia sedih, baru keluar dari rumah sakit. Dia ngeluh karena banyak suara tangisan bayi, makanya minta pulang,” ucapnya.

“Sudah dikubur kemarin sore, meninggalnya pagi kemarin,” tambah Iko.
Dea menikah lagi dengan seorang fotografer, Ray Hasby pada 20 Oktober 2013. Sebelumnya, Dea juga memiliki seorang putri dari pernikahannya dengan Eel Ritonga yang berakhir kandas.
(dtH)

( www.beritalima.com)
Read More

Mendagri : Urusan Pemerintah Daerah Wajib Komunikasi Langsung Dengan Mendagri, Jangan Pakai Calo

JAKARTA,  – “Urusan pemerintah daerah, pemerintah daerah wajib berkomunikasi langsung dengan Menteri Dalam Negeri. Kalau mau ketemu saya langsung saja jangan pake calo, atau jangan lewat anak saya atau menantu saya. Saya tidak mau terulang Gubernur datang tanpa janji. Begitu saya tanya sudah janji dengan
menantu”
Demikian ditandaskan Tjahyo Kumolo Menteri Dalam Negeri RI saat sambutan pelaksanaan Pembekalan Kepemimpinan Pemerintahan Dalam Negeri Angkatan I tahun 2016, Jum’at (22/4/2016) di Kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kemendagri, Jalan Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.
Lebih lanjut ia menyatakan setuju dengan usulan Dewan Perwakilan Rakyat agar calon kepala daerah petahana mengundurkan diri dari jabatannya. Bukan hanya mengajukan cuti di masa kampanye. Usulan itu, akan dimasukkan dalam revisi Undang-Undang Pilkada DKI Jakarta. Hal ini, kata Tjahjo agar aturan itu lebih adil.
“Saya kira ini harus adil. Kalau TNI, Polri dan DPR serta DPRD harus berhenti, petahana juga harus berhenti. Ini suaya fair agar tidak terjadi konflik kepentingan,” ujar Menteri Tjahjo di Jakarta, Jumat (22/4/2016).
Masih lanjut Tjahyo, tema pembekalan, Melalui Pembekalan Kepemimpinan Kita Tingkatkan Peran Strategis Penyelenggara Pemerintahan Daerah Untuk Mewujudkan Nawa Cita. Peserta pembekalan adalah Bupati/Walikota dan Wakil Bupati/Wakil Walikota yang telah terpilih pada Pilkada serentak tahun 2015. Pembekalan dilakukan 2 tahap yakni angkatan pertama 21 – 25 April 2016, sedangkan angkatan kedua dilaksanakn 18 – 22 Mei 2016.
“Tujuan pembekalan untuk meningkatkan pemahaman pengetahuan, keterampilan dan sikap aparatur pemerintah daerah dalam menyelenggarakan tugas-tugas di daerah,” terang Mendagri diawal pembicaraan. dedy mulyadi

selengkapnya Baca : www.beritalima.com
Read More

Hanya Dikatain Monyet, Agus Balas Mutilasi Wanita Hamil

Jakarta – Hanya karena dikatain monyet oleh Nur Atikah alias Nuri (33), Kusmayadi alias Agus (31) membalas dengan memutiliasi tubuh wanita yang sedang hamil di kontrakan H Malik di Telagasari, Cikupa, Tangerang, pada Minggu (10/4) pagi lalu.

Agus yang bekerja sebagai Kepala Rumah Makan Padang Gumarang di Cikupa itu sebenarnya tengah bekerja. Namun Agus keluar dari tempat kerjanya tanpa
sepengetahuan karyawan yang lain.

Ketika Agus tiba di Kontrakan, Nur yang tengah duduk di kasur tipis itu. Tetapi, kedatangan Agus yang juga sempat menawarkan nasi bungkus kepada Nuri, malah disambut dengan raut muka yang masam dan amarah.
“Terus dia marah. Dia bilang pakai bahasa sunda ‘Iraha sia ka imah aing’ (kapan kamu mau ke rumah saya-red), karena dia penginnya saya buru-buru melamar dia. Karena dia marah, lalu saya balik lagi ke tempat kerja saya,” kata, Agus di Mapolda Metro.

Sekitar pukul 10.30 WIB, Agus kembali ke kontrakan untuk melihat keadaan Nuri. Inilah yang kemudian membuat Agus membunuh Nuri. “Dia sempat mengatai saya ‘dasar monyet’, lalu dia dorong saya ke pintu, lalu saya jatuh kemudian saya bangun,” imbuhnya.

Mendapat perlakuan seperti itu, emosi Agus memuncak. Ia kemudian berdiri lalu memiting leher korban yang sedang berdiri. Agus memiting leher Nuri dengan sekuat tenaga menggunakan kedua lehernya. Sambil kaki kanannya menjegal kaki kanan korban. Nuri pun tewas.

Setelah Nuri tewas, Agus pun panik. Ia lalu meninggalkan kontrakan dalam keadaan terkunci. Pada malam harinya, Agus kembali ke kontrakan dan memutilasi korban.

Kompol Gunarko, diduga bayi yang ada di dalam rahim korban sempat terlahir secara paksa saat sang ibu meregang nyawa. Karena, di dalam plastik hitam tempat mayat ibu itu, ditemukan juga bayi merah yang juga sudah dalam kondisi tak bernyawa.

“Ada bayinya juga di luar, kemungkinan bayi itu keluar setelah korban tewas, tapi semua masih kami selidiki,” kat Gunarko.

Saat korban berada di ruang pemulasaran jenazah RSU Tangerang, jasad bayi diletakkan persis di samping bagian tubuh ibunya yang mulai membusuk.
(Dts) ( www.beritalima.com)
Read More