PORTAL AMPANA - Sebanyak 16 warga Kabupaten Tojo Unauna (Touna), yang masuk dalam kelompok Gafatar yang dipulangkan dari Kalimantan dua pekan lalu, saat ini masih menjalani rehabilitasi di kantor Dinas Sosial Kabupaten Touna.
16 Warga tersebut terdiri dari tiga Kepala Keluarga (KK) yang berasal dari dua Desa. Yakni dua KK berasal dari Desa Malei, Kecamatan Tojo, satu KK berasal dari Desa Saluaba, Kecamatan Ampana Kota, Touna.
Kepala Seksi Bantuan Sosial Dinas Sosial Touna, Sindir mengungkapkan, data yang ada saat ini
sudah 16 jiwa yang terdiri dari tiga kepala keluarga yang masuk dalam kelompok Gafatar.
"Sejauh ini kami belum mengetahui apa yang melatar belakangi sampai tiga kepala keluarga tersebut masuk Gafatar," katanya.
Lanjut Sandir, saat ini 16 warga yang masuk dalam kelompok Gafatar tersebut tengah menjalani rehabilitas di kantor Dinas Sosial Kabupaten Tojo Una-Una, mereka direhabilitasi agar tidak masuk lagi dalam kelompok Gafatar.
"Sudah sekitar sepuluh hari 16 warga tersebut direhabilitasi, dan diberi tempat tinggal dikawasan Kantor Dinas Sosial Kabupaten Tojo Unauna," terangnya.
Mereka diketahui masuk dalam kelompok Gafatar berdasarkan dari informasi warga. Karena Dinas Sosial khawatir terjadi hal yang tidak dinginkan terhadap kelompok Gafatar. makanya, mereka diamankan di Kantor Dinas Sosial.
Warga Eks Gafatar mendapat pengobatan gratis di klinik Polres Tojo Unauna. (Foto : Metrosulawesi/Harris Wartabone)
Sebenarnya 16 orang warga tersebut, kata Sidir, sudah diperbolehkan kembali ke rumah masing-masing. Namun yang menjadi persoalan, bahwa warga yang berada di desa mereka itu tidak mau lagi menerima Keberadaan mereka.
"Sehingganya kami akan mencoba terus berkomunikasi dengan pihak kepolisian untuk mencari solusi nasib 16 warga tersebut," tuturnya.
Salah satu warga Desa Saluaba yang masuk dalam kelompok Gafatar yang tidak ingin dikorankan mengungkapkan, keberadaan mereka di Dinas Sosial sudah menghampiri dua minggu, tinggal bersama dengan tiga kepala keluarga.
Dirinya enggan memberikan keterangan terkait dengan masuknya dirinya dalam kelompok Gafatar. Ia hanya menunggu keputusan pemerintah kapan mereka bisa dikeluarkan dari proses rehabilitasi.
"Kami hanya menunggu keputusan Pemerintah Daerah kapan bisa kembali," bebernya.
Sementara itu, Kapolres Touna AKBP Benni Baehaki Rustandi, yang mengunjungi warga eks Gafatar guna melihat langsung kondisi dari warga eks Gafatar, yang sedang menjalani pembinaan.
Dalam kunjungan tersebut, Kapolres Touna yang didampingi Kasat Intelkam Iptu Thamrin Samuda, KBO Binmas Ipda Fredi Semen, berdialog dengan Warga terkait keberadaan mereka di penampungan.
Pada saat dialog tersebut, warga eks Gafatar menyampaikan keinginan mereka. Diantaranya memohon kepada pemerintah untuk memberi perumahan, serta lahan perkebunan agar mereka dapat menghidupi keluarganya.
Saat ini mereka tidak lagi memiliki rumah maupun lahan. Sebab pada saat meninggalkan Kabupaten Touna, untuk bergabung bersama Gafatar seluruh harta bendanya telah dijual.
Hadir dalam dialog tersebut, Ketua Lembaga LK3 Kadir, Kepala Seksi Bantuan Sosial sandir, Kabid Tenaga Fungsional dan Penyuluhan Sosial Suwarno.
Usai melakukan dialog, Warga eks Gafatar menyampaikan keluhan kesehatan yang langsung dibawah Ke klinik Polres Touna, untuk pemeriksaan kesehatan dan diberikan pengobatan gratis oleh Dokter Klinik Polres Touna. ( ms)
SUMBER
"Saat ini 16 warga yang masuk dalam kelompok Gafatar tersebut tengah menjalani rehabilitas di kantor Dinas Sosial Kabupaten Tojo Una-Una, mereka direhabilitasi agar tidak masuk lagi dalam kelompok Gafatar," - Sindir, Kepala Seksi Bantuan Sosial Dinas Sosial Touna -
EmoticonEmoticon